Tak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk yang didorong oleh hormon (oxytocin, dopamine, serotonin, endorphine). Mengeksploitasi berbagai hormon tersebut akan membuat motivasi, loyalitas, dan performa team meningkat ratusan persen. Hal ini tentu tidak jauh dari memahami bahwa ada 3 aspek yang saling berkaitan dalam diri manusia yaitu fisik, pikiran, dan perasaan.
Orang cerdas pasti memahami dengan baik bahwa keputusan yang tepat dalam memilih motivator untuk perusahaan adalah jalan menuju kemajuan.
Sebuah studi dari Anglia Ruskin University di Inggris (7.500 responden), menyimpulkan ada korelasi nyata antara seks dengan angka penghasilan.
Mereka yang bercinta dua hingga tiga kali dalam satu pekan, memiliki penghasilan 4,5 persen lebih tinggi ketimbang mereka yang hanya satu kali dalam sepekan. Selain kuantitas bercinta, studi melaporkan bahwa kualitas bercinta sangat memengaruhi semangat, motivasi dan produktivitas seseorang dalam bekerja.
Dengan kata lain setiap orang sebenarnya memiliki motivator semangat atau bahan bakar motivator untuk diri sendiri. Masalahnya, bisakah mereka melakukan manajemen diri untuk mengelola hal tersebut? Inilah kenapa kami hadir untuk Anda.
“Orang-orang perlu mencintai dan dicintai, baik secara seksual maupun nonseksual, oleh orang lain. Dengan tidak adanya unsur-unsur ini, banyak orang rentan terhadap kesepian, kecemasan sosial, dan depresi yang dapat memengaruhi kehidupan kerja mereka.”
Dr. Nick Drydakis, dosen ekonomi di Anglia Ruskin University.
Selain Motivator Untuk perusahaan, kami juga memiliki layanan lain yang bisa digunakan.
Buku Hypnosexology
Buku karya Ary Panjalu, berjudul Hypnosexology. Membahas mengenai seksualitas dari sudut pandang keilmuan teknologi pikiran yaitu Hypnotherapy.
Ditulis berdasar riset bertahun-tahun & pengalaman langsung menangani banyak klien menyelesaikan berbagai masalah diantaranya ejakulasi dini, ejakulasi tertunda, vaginismus, frigiditas, dll. Sayangnya, stok buku ini sudah sangat langka di pasaran.
Meningkatkan Kinerja Perusahaan: Dengan meningkatnya produktivitas dan motivasi karyawan, secara keseluruhan kinerja perusahaan akan meningkat.
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Pelatihan motivasi dapat menciptakan suasana kerja yang lebih positif dan harmonis, sehingga meningkatkan kolaborasi antar karyawan.
Menurunkan Tingkat Absensi dan Turnover: Karyawan yang merasa termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka cenderung memiliki tingkat absensi dan turnover yang lebih rendah.
Meningkatkan Loyalitas Karyawan: Karyawan yang merasa dihargai dan didukung oleh perusahaan cenderung lebih loyal dan berkomitmen pada perusahaan.
Memperkuat Visi dan Misi Perusahaan: Motivator dapat membantu perusahaan dalam mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan dengan lebih efektif kepada karyawan, sehingga semua anggota tim memiliki tujuan yang sama.
Durasi pelatihan motivasi untuk perusahaan sangat bervariasi dan tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
Tujuan Pelatihan: Semakin spesifik dan kompleks tujuan yang ingin dicapai, semakin lama durasi pelatihan yang dibutuhkan.
Jumlah Peserta: Semakin banyak peserta, biasanya durasi pelatihan juga akan lebih panjang untuk mengakomodasi interaksi dan diskusi.
Materi yang Disampaikan: Materi yang sangat teknis atau kompleks membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dipahami.
Metode Pelatihan: Pelatihan yang melibatkan banyak aktivitas praktek atau studi kasus akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pelatihan yang hanya berupa ceramah.
Kebutuhan Perusahaan: Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga durasi pelatihan juga akan disesuaikan.
Topik pelatihan motivator yang paling sering diminta oleh perusahaan umumnya berfokus pada peningkatan kinerja individu dan tim, serta penciptaan lingkungan kerja yang lebih produktif dan menyenangkan.
Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Topik
Pilihan topik pelatihan motivator yang paling tepat akan sangat bergantung pada:
Kebutuhan spesifik perusahaan: Masalah apa yang sedang dihadapi perusahaan? Apa tujuan yang ingin dicapai?
Profil karyawan: Apa tingkat pengalaman dan pendidikan karyawan? Apa gaya belajar mereka?
Nilai-nilai perusahaan: Apa nilai-nilai inti yang ingin dipromosikan melalui pelatihan?
Kondisi pasar: Apa tren terbaru dalam dunia bisnis yang perlu diantisipasi?
Setiap perusahaan memiliki budaya, tujuan, dan tantangan yang unik. Oleh karena itu, pendekatan yang bersifat one-size-fits-all dalam pelatihan motivasi tidak akan efektif. Pelatihan yang efektif adalah yang dapat menjawab permasalahan dan aspirasi spesifik dari perusahaan tersebut.